RSS

Sebuah ilmu sederhana dari singkong


Sebuah ilmu sederhana dari singkong

Suatu hari ketika sedang libur semester di tanah kelahiranku, ibuku meminta ku untuk mencabut singkong atau yang sebagian orang menyebutnya ubi kayu. Aku pun bergegas mengambil peralatan yang sekiranya aku butuhkan untuk mencabut singkong itu. Dengan dibantu adik ku, aku langsung mengeruk tanah disekeliling salah satu pohon singkong yang tumbuh di halaman samping rumah, dengan maksud agar memudahkan sebelum pencabutan.

Dengan sekuat tenaga aku mencabut pohon singkong yang pada saat itu hanya ada batang muda yang rentan patah, dan benar saja baru beberapa tenaga ku kerahkan batang-batang muda tersebut patah hanya menyisakan batang pusat yang sangat kecil, tempat dimana semua akar-akar dan singkong-singkong berkumpul. Aku pun harus kembali mengeruk tanah-tanah yang ada disekelilingnya kembali agar tidak ada satu singkong pun yang tertinggal. Setelah aku rasa cukup, aku pun kembali mengerahkan tenagaku untuk mencabut singkong itu yang hanya berpegang pada setangkai batang pendek pada singkong tersebut, dan akhirnya satu persatu singkong tersebut nampak seiiring tarikanku itu. Ternyata singkong yang keluar itu besar-besar. Adikku yang saat itu tepat berada disampingku pun bersorak bahagia, adikku itu pun langsung membawa satu persatu singkong itu kedalam sebuah tempat yang tadi sudah kami persiapkan.

Selagi adik ku itu memisahkan satu demi satu singkong-singkong tersebut dari batangnya, aku mengamati pohon-pohon singkong yang lain yang tepat disampingku. Ternyata hampir semua bentuk pohon-pohon singkong tersebut sama, kecil, kucam, daun-daunnya pun tidak selebat pohon-pohon yang lain, tapi hasil dari pohon tersebut sangat bermanfaat yang tidak sedikit dari masyarakat terutama di Indonesia mengkonsumsinya sebagai pengganti nasi, karena unsur karbohidratnya sebanding dengan nasi.

Sebuah pelajaran simple yang aku dapat dari singkong tersebut adalah sebagai makhluk hidup, kita berhak untuk hidup, mempertahankan hidup dengan bekerja keras, dan meraih kesuksesan adalah hak semua makhluk hidup, namun alangkah indahnya kalau kita tampil biasa. Tidak perlu memamerkan semua yang kita miliki ke orang lain, sama seperti singkong yang tidak pernah memamerkan singkongnya diluar tanah.

Seperti ilmu padi yang semakin berisi semakin menunduk. Tidak perlu memamerkan setiap apa yang kita miliki, hanya untuk mendapatkan pujian atau perhatian dari orang lain, karena diatas langit masih ada langit, sehingga seberapapun hebat seseorang maka akan masih ada lagi yang lebih hebat lagi. Jadi hidup sederhana dan mensyukuri setiap rezeky yang telah diberikan kepada kita akan membuat kita lebih kaya hati, seperti singkong itu yang nampak dari luar biasa-biasa saja namun didalam tanah ia menyipan hartanya yang setiap makhluk menginginkannya untuk konsumsi.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar