RSS

Menghargai Sesuap Nasi Yang Kita makan Setiap Harinya.

Menghargai Sesuap Nasi Yang Kita makan Setiap Harinya.

Hari ini pada tanggal 12 Januari 2011, saya melakukan perjalanan yang sangat melelahkan kembali ke rumah tercinta dari kota dimana tempat saya berjuang untuk merakit satu demi satu puzzle kehidupan ini.

Didalam perjalanan, saya hanya duduk terdiam hanya handphone kusam yg ku genggam. Waktu menunjukkan pukul 17.30, bus yang saya naiki pun berhenti sejenak di sebuah rumah makan di daerah Kebumen. Saya pun bergegas untuk makan, karena khawatir bus akan berangkat lebih awal. Tanpa seorang teman pun yang menemani santap makan malam ini, saya segera menghabiskan makanan yang ada dihadapanku ini.

Setelah selesai pun saya kembali ke bus, ternyata pada waktu itu bus belum berangkat karena para awak bus masih makan dan beristirahat, saya pun duduk-duduk di dekat bus itu. Tidak banyak yang aku lakukan, hanya membalas sms-sms dari teman-temanku yang menemaniku pada waktu itu.

Tiba-tiba salah seorang penumpang dari bus lain keluar dari salah satu tempat makan disitu untuk membuang wadah mie instant (tidak perlu saya sebutkan mereknya) disalah satu tempat sampah yang pada waktu itu tepat didepan tempat saya duduk. Pada saat itu pula saya pun terkejut dengan hati yang sangat sedih, karena ternyata dari tadi ada seorang ibu-ibu tua dengan membawa plastik hitamnya itu memungut wadah mie instant yang orang tadi buang itu, namun sesaat sebelum ia ambil wadah tersebut ternyata ada lagi orang yang membuang wadah yang sama, sehingga ibu itu berhenti sejenak untuk  mengambil wadah mie instant yang orang pertama tadi buang untuk mendapatkan wadah yang orang kedua ini buang, dan setelah orang itu pergi ibu tersebut dengan tangan mungilnya itu membersihkan sisa-sisa mie yang tertinggal di wadah itu, yang kemudian dimasukan kedalam tas plastik hitamnya itu.

Seditik itu pun saya tercambuk sangat pedih melihat apa yang ibu itu lakukan. Ini nyata kawan..!!! masih banyak orang yang harus bekerja dengan memungut sampah bekas orang lain dulu untuk mendapatkan sesuap nasi seperti ibu yang saya temui itu. Jadi alangkah bijaknya apabila kita dapat mensyukuri segala nikmat yang telah diberikan Allah SWT kepada kita sampai detik ini, terutama teman-teman yang mungkin sering menyisakan makanannya ketika sedang makan, walaupun sedikit tapi hargailah makanan tersebut. Jika kalian hendak makan, ambilah makanan sesuai dengan kebutuhan kalian pada waktu itu, dan jangan sampai ada yang terbuang, karena masih banyak saudara-saudara sebangsa kita yang perlu mengais-ngais sampah bekas orang lain dahulu, baru ia dapat makan. Maka dewasalah sedikit dalam menghargai setiap nikmat yang sudah diberikan oleh yang  Maha Kuasa, dan banyak-banyaklah bersyukur atas apapun nikmat yang telah diberikan ALLAH SWT.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar