RSS

Bank dan Koperasi Adalah Oksigen Bagi Wirausahaan dan Indonesia


 Bank dan Koperasi Adalah Oksigen Bagi Wirausahaan dan Indonesia


Pada tahun 2011 yang lalu berdasarkan survey, tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia mencapai angka 6,6 persen. Mungkin hal itu cukup membanggakan bagi bangsa kita sebagai salah satu negara berkembang di dunia, akan tetapi apabila dilihat dari sudut pandang pendapatan per kapita, di Indonesia masih belum merata. Jumlah pengangguran masih cukuplah tinggi.

Bicara soal pengangguran mungkin tidak akan ada habisnya, dari lapangan pekerjaan yang ada tidak sesuai dengan jumlah pelamar pekerjaan, maupun dari kualitas lulusan-lulusannya yang tidak memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan, dan masih banyak faktor yang mempengaruhi meningkatnya jumlah pengangguran di Indonesia. Lalu bagaimanakah cara mengurangi pengangguran tersebut? Hal itu tentu juga terlintas dalam pikiran para civitas akademi maupun para pemimpin negeri ini.  

Beberapa waktu yang lalu tepatnya pada Minggu, 29 April 2012  saya sempat membaca sebuah artikel di kompas.com.  “Indonesia membutuhkan sedikitnya empat juta wirausaha untuk mendukung sektor perekonomian bangsa agar lebih tangguh di masa depan” ungkap Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Radjasa pada artikel tersebut. Mungkin kita semua setuju bahwa berwirausaha akan dapat menekan angka pengangguran di Indonesia. Sebagian besar bahkan hampir semua lulusan baik itu dari perguruan tinggi maupun sekolah-sekolah di Indonesia berimplementasi ketika lulus harus bekerja di salah satu perusahaan besar. Hal tersebut memang tidak dapat sepenuhnya disalahkan, karena itu merupakan hak individu masing-masing, akan tetapi tentunya kita akan bersaing dengan sekitar ratusan pelamar di perusahaan yang sama dan tentu jumlah pekerja yang dibutuhkan.

“Berwirausaha sebagai alternatif menekan angka pengangguran.”

Banyak faktor yang mempengaruhi jumlah wirausahawan di Indonesia, salah satunya adalah modal. Modal memang bukan satu-satunya hal yang dibutuhkan dalam membangun sebuah usaha, namun tentunya untuk membangun sebuah usaha perlulah modal. Sebagian besar masyarakat Indonesia kebingungan untuk mendapatkan modal awal membuka usaha.

Disinilah peran dari Perbankan-Perbankan yang ada di Indonesia untuk membantu para calon wirausahawan. Hampir semua bank yang ada di Indonesia mempunyai bagian CSR (Corporate Social Responsibility), yang mana tujuannya adalah sebagai salah satu bentuk tanggung jawab sosial kepada masyarakat. CSR tersebut salah satunya yaitu memberikan bantuan modal kepada para wirausahawan dalam bentuk pinjaman bunga yang relatif lebih rendah. Hali ini dimaksudkan agar minat masyarakat Indonesia untuk menjadi wirausaha meningkat. Selain itu, para wirausahawan juga bisa mendapatkan saran-saran apabila menghadapi masalah dalam usahanya.

Selain itu Koperasi juga ikut andil bagian dalam perkembangan kewirausahaan Indonesia. Menurut Undang-undang Nomor 25 tahun 1992 Pasal 3 koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggotanya pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945. Terdapat beberapa jenis koperasi berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992, koperasi dibagi menjadi:

  1. Koperasi Produsen
  2. Koperasi Konsumen
  3. Koperasi Simpan Pinjam
  4. Koperasi Pemasaran
  5. Koperasi Jasa

Dari beberapa jenis koperasi tersebut diatas, juga ikut andil dalam meningkatkan jumlah wirausaha di Indonesia. Contohnya Koperasi simpan pinjam, para wirausahawan juga bisa mendapatkan suntikan tambahan dana untuk modal usahanya dengan meminjam di koperasi simpan pinjam. Meskipun jumlah yang tidak sebesar dengan yang diberikan bank, akan tetapi simpan pinjam di koperasi tersebut akan lebih ringan karena asas koperasi adalah kekeluargaan dan berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
             
Tentunya masih banyak lagi bantuan dari berbagai pihak untuk membangun suatu usaha, yang terpenting adalah niat awal untuk berwirausaha yang kuat dari diri sendiri. Kemauan berwirausaha itu sendiri tidak tiba-tiba muncul dari diri seseorang. Perlu adanya dukungan dari beberapa pihak baik dari keluarga, lingkungan bermasyarakat, sampai pemerintah. Mari tumbuhkan jiwa wirausaha sejak dini, dan tidak ada kata terlambat untuk berwirausaha.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 komentar:

Suka Menulis mengatakan...

weah salam motivasi......
kunjungan ke blog sahabat,..
untuk saya yang Suka Menulis senang untuk hal - hal seperti ini.

Posting Komentar